PENDAHULUAN
Diabetes mellitus (DM) atau dikenal dengan sebutan penyakit kencing manis merupakan salah satu penyakit yang angka kejadiannya makin meningkat di Indonesia. Diperkirakan, pada tahun 2030, akan terdapat lebih dari 20 juta penderita DM di Indonesia; dan yang lebih mengkhawatirkan ialah penyakit ini tidak hanya diderita orang tua, namun kecenderungan untuk terjadi pada usia yang lebih (dewasa) muda makin meningkat.
Diabetes mellitus memang tidak langsung menyebabkan kematian, tetapi komplikasi yang ditimbulkan dapat menurunkan kualitas hidup seseorang hingga berakhir pada kematian. Selain karena faktor keturunan; kegemukan dan kebiasaan hidup yang salah menjadi faktor pemicu yang penting. Bila kadar gula dalam darah dapat dikendalikan dengan baik, maka komplikasi yang diakibatkan oleh penyakit ini pun dapat dicegah.
APA TANDA SEORANG TERKENA DIABETES?
Waspadailah tanda-tanda berikut ini:
- Sering buang air kecil, terutama malam hari
- Sering atau cepat merasa haus
- Lapar yang berlebihan atau makan banyak
- Berat badan cepat turun
- Merasa lemah dan gampang kelelahan
- Sering merasa kesemutan terutama di kaki dan tangan
- Penglihatan menjadi kabur, kulit kering atau gatal, sering infeksi atau luka memar, yang membutuhkan penyembuhan dalam waktu lama
- Pemeriksaan gula darah puasa mencapai 126 mg/dL atau bahkan lebih, dan pemeriksaaan gula darah 2 jam setelah puasa mencapai 180 mg/dL. Bila pemeriksaan tidak dilakukan saat puasa, dikatakan menderita diabetes bila kadar gula darah mencapai antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih bila diatas 200 mg/dL
LALU, APA KOMPLIKASI YANG MUNGKIN TERJADI?
Berikut ini adalah komplikasi dari penyakit kencing manis
- Penyakit saraf; menyerang hampir semua sistem saraf dalam tubuh
- Penyakit mata; dapat menyebabkan gangguan penglihatan
- Penyakit Kardiovaskuler (jantung)
- Penyakit Ginjal;fungsi ginjal terganggu
- Gangguan pencernaan seperti gangguan lambung, sakit perut, sembelit, diare, batu empedu
- Mudah infeksi; seperti infeksi karena luka yang sulit sembuh
BAGAIMANA PERAN AIR PADA PENYAKIT INI?
Air merupakan salah satu zat penting bagi tubuh. Air apa yang kita pilih dimasa kini akan menjadi tabungan kita di masa datang. Kebiasaan sederhana memilih air apa yang kita minum, dapat menjadi penyebab lonjakan kadar gula darah yang tinggi dimasa datang yang berujung pada kegemukan dan risiko untuk terkena diabetes. Air putih, segelas teh tanpa gula, jus buah segar tanpa gula merupakan pilihan minuman yang tepat untuk membantu menjaga kadar gula dalam darah tetap terjaga dengan baik.
Pada penderita diabetes, tubuh tidak lagi mampu mengontrol kadar gula dalam darahnya karena hormon insulin (hormon yang diproduksi oleh pankreas, yang bertanggung jawab untuk mengontrol kadar gula dalam darah) tidak ada atau jumlahnya sedikit. Akibatnya, ginjal tidak dapat menyaring glukosa (gula) untuk kembali ke dalam darah; kemudian ginjal akan menarik tambahan air dari darah untuk menghancurkan glukosa yang dikeluarkan lewat air seni penderita. Hal ini menyebabkan penderita DM sering buang air kecil. Bila kondisi ini tidak diatasi dengan baik tubuh penderita akan rentan untuk mengalami dehidrasi. Amatlah penting pada penderita diabetes untuk menjaga tubuhnya tetap terhidrasi dengan baik.
ANJURAN
Mengubah kebiasaan hidup yang salah, dapat mengurangi risiko untuk terjadinya penyakit kencing manis. Menerapkan pola hidup yang sehat dengan cara makan dengan gizi seimbang (meningkatkan konsumsi sayur dan buah serta mengurangi makanan tinggi karbohidrat dan lemak), cukup istirahat serta berolahraga rutin dapat mencegah penyakit kecing manis dan menjaga gula darah dalam tubuh tetap stabil. Jangan lupa, minum air minimal delapan gelas sehari; selain mencukupi kebutuhan tubuh juga membantu berbagai proses dalam tubuh, seperti proses pembuangan racun, pengaturan suhu tubuh, melancarkan peredaran darah dan memperlancar fungsi pencernaan.
BAGAIMANA CARANYA UNTUK MENGETAHUI STATUS HIDRASI TUBUH KITA?
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menentukan status hidrasi tubuh. Tentunya masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangannya. Cara2 tersebut antara lain: 1) mengukur air tubuh total dengan dilusi; 2) mengukur osmolalitas dan volume plasma: 3) konsentrasi urin; 4) bioelectrical impedance; dan 5) pengukuran massa tubuh. Walaupun cara2 tersebut sangat canggih dan tepat untuk menentukan status hidrasi tubuh, namun sulit dan mahal untuk dilakukan di setiap saat.
Nah, ada cara yang praktis dan mudah serta tanpa biaya yang dapat dilakukan setiap saat dan dimana saja, baik di rumah maupun di tempat kerja. Caranya adalah dengan membandingkan warna urin kita dengan deretan warna yang ada di alat peraga PURI (periksa urin sendiri). Dengan menggunakan PURI ini maka kita dapat segera mengoreksi bila tubuh belum terhidrasi dengan baik dengan segera mengonsumsi air minum yang bersih, aman, dan sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar