Tahukah Anda dehidrasi muncul ketika sebanyak 1% atau lebih dari berat tubuh kita kehilangan cairan? Jika dilihat dari jumlah cairan yang berkurang dari tubuh Anda, dehidrasi bisa dikategorikan menjadi dehidrasi ringan, sedang dan berat.
Dehidrasi ringan - dehidrasi tingkat awal ini tidak sulit untuk diatasi. Walaupun kehilangan cairan yang terjadi relatif ringan, (biasanya ditandai dengan berkurangnya 1-2% dari berat badan). Namun, dehidrasi tingkat ini dapat mengakibatkan daya kerja tubuh kurang efisien. Walaupun ringan, dehidrasi tahap awal ini memiliki beberapa resiko bagi kesehatan tubuh kita. Tapi tidak perlu khwatir, karena biasanya dehidrasi ringan dapat diatasi dengan mengganti cairan yang hilang tersebut.
Dehidrasi sedang – dehidrasi tingkat ini terjadi ketika tubuh kehilangan cairan sebanyak 3-5% dari beratnya. Jika ini terjadi, kekuatan dan daya tahan tubuh dapat menurun dengan signifikan, bahkan dampak utamanya adalah tubuh akan merasakan kelelahan tingkat tinggi. Jika dehidrasi semacam ini terjadi terus-menerus, maka akan mengakibatkan terjadinya dehidrasi kronis yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan menjadi pemicu pembentukan batu ginjal. Selain itu, dehidrasi kronis juga dapat mengakibatkan kulit kering, keriput dan dapat membahayakan liver, sendi dan otot. Tak hanya itu, dampak lain dari dehidrasi ini adalah dapat mengakibatkan masalah kolesterol, sakit kepala, tekanan darah tinggi (hipertensi), kelelahan dan konstipasi.
Dehidrasi berat – dehidrasi tingkat ini terjadi apabila cairan pada tubuh hilang lebih dari 5% dari berat tubuh. Dehidrasi yang sangat serius akan terjadi apabila tubuh kehilangan cairan sebanyak 10% atau bahkan lebih dari berat tubuh. Jika tidak diatasi dengan cepat, tingkat dehidrasi ini bisa jadi sangat berbahaya. Untuk mengatasi jenis dehidrasi ini, diperlukan perawatan di rumah sakit atau asupan suntikan cairan ke dalam pembuluh darah untuk mengembalikan cairan tubuh yang sudah banyak hilang.
Perlu diingat bahwa rasa haus bukanlah indikator yang baik untuk gejala dehidrasi. Jika Anda haus, kemungkinan besar itu justru adalah efek dehidrasi yang Anda alami. Untuk mengetahui gejala-gejala dehidrasi pada orang dewasa, berikut indikasinya:
- Mulut kering (xerostomia),
- Bibir pecah-pecah atau kering,
- Mata kering,
- Berkurangnya elastisitas pada kulit,
- Mata Sayu atau cekung (enophthalmos),
- Tangan dan kaki berkeringat,
- Sakit kepala,
- Kepala berat,
- Pusing,
- Lelah,
- Bingung dan sensitif,
- Hilangnya nafsu makan,
- Rasa terbakar di dalam perut,
- Perasaan “perut kosong” atau sakit di sekitar perut,
- Air kencing terbatas dan berwarna gelap dengan aroma kuat.
Tak hanya terjadi pada orang dewasa, dehidrasi juga bisa terjadi pada bayi. Bayi yang mengalami dehidrasi biasanya terlihat pucat dan matanya sayu. Gejala lainnya juga dapat dilihat dari sedikitnya air kencing yang dikeluarkan oleh bayi Anda. Periksa juga bagian ubun-ubun bayi atau biasa disebut fontanelle. Hati-hati, apabila fontanelle terlihat cekung, maka bayi Anda sedang mengalami dehidrasi! Pemeriksaan ini bisa dilihat pada bayi yang berusia 12-18 bulan, karena pada usia tersebut ubun-ubun bayi biasanya akan menutup.
Jadi, waspadalah terhadap gejala dehidrasi. Mulailah membiasakan diri untuk mengkonsumsi air secara cukup setiap harinya, berapapun usia Anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar