(Foto: Thinkstock)
"Belakangan ini saya sering merawat pasien dengan polip di pita suara, yang tumbuh setelah bersorak-sorak di pertandingan basket," ungkap David Rosow, MD, seorang ahli Telinga Hidung dan Tengorokan dari University of Miami seperti dikutip dari Menshealth, Senin (5/12/2011).
Risiko yang sama juga dihadapi oleh orang-orang yang terkondisikan untuk berteriak atau berbicara keras setiap saat, misalnya guru saat mengajar. Menurut jurnal Occupational Medicine, 53 persen guru pernah bermasalah dengan pita suara dan salah satunya adalah polip.
Selain polip, masalah pada pita suara yang sering menyertai kebiasaan berteriak-teriak antara lain perdarahan pita suara. Beberapa orang penyanyi seperti John Mayer juga mengalami granuloma atau gumpalan kecil di pita suaranya karena terlalu sering berteriak.
Dr Rosow mengingatkan, bicara dengan nada yang tegas memang penting tetapi bukan berarti harus berlebihan. Bicara dengan sedikit pelan akan lebih aman bagi pita suara, terutama jika diharuskan untuk berteriak-teriak atau menyanyi sepanjang hari.
Selain itu, beberapa jenis minuman juga perlu diperhatikan karena bisa meningkatkan risiko kerusakan pita suara. Kopi dan alkohol cenderung membuat tenggorokan kering, sehingga pita suara lebih mudah rusak saat dipakai untuk berbicara terlalu lama.
Sementara itu jika suara terdengar lebih serak dari biasanya dan berlangsung hingga 2-3 pekan, Dr Rosow menyarankan untuk segera menghubungi dokter THT. Banyak faktor yang membuat suara menjadi serak mulai dari polip hingga kanker, sehingga akan jauh lebih baik jika terdeteksi lebih dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar