Ilustrasi (foto: Thinkstock)
Ketika kandung kemih dalam kondisi terisi penuh, fungsi otak mengalami gangguan yang cukup serius sehingga susah konsentrasi dan lebih lambat dalam mengambil keputusan. Efek ini juga dialami ketika seseorang memiliki kadar alkohol dalam darah sebanyak 0,05 persen.
Bahkan ketika belum benar-benar kebelet, fungsi otak sudah mulai mengalami gangguan. Begitu seseorang mulai merasakan hasrat ingin pipis, fungsi otaknya sudah mengalami penurunan yang setara dengan kondisi ketika seseorang tidak tidur selama 24 jam.
Fakta ini terungkap dalam penelitian Dr Matthew Lewis dari Caulfield Hospital dan dipublikasikan baru-baru ini dalam jurnal Neurology and Urodynamics. Berkat penelitian ini pula, Dr Lewis pernah meraih penghargaan berupa Ig Nobel Prize beberapa waktu lalu.
"Kandung kemih yang dalam kondisi penuh bisa menurunkan kecepatan otak dalam memproses sebuah pengambilan keputusan, khususnya saat seseorang sedang mengemudi," tulis Dr Lewis dalam laporannya seperti dikutip dari News.com.au, Senin (5/12/2011).
Kesannya memang tidak serius, sebab Ig Nobel Prize selama ini identik dengan penelitian-penelitian konyol yang lebih menonjolkan sisi komedinya. Meski demikian, penelitian-penelitian lucu yang dilombakan di ajang ini selalu didasari fakta ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan.
Kalaupun ada yang masih meragukan kesimpulan ini, menahan kencing tetap tidak dianjurkan dengan alasan apapun. Para ahli urologi sepakat, terlalu lama dan sering menahan kencing bisa menyebabkan kerusakan serius pada ginjal maupun saluran kemih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar