Kamis, 22 September 2011

Sereal Pembunuh

Hampir semua orang sehat yang saya kenal makan sereal atau buah-buahan saat sarapan. Sereal memberikan karbohidrat kompleks penghasil energi yang dapat bertahan lama. Akan tetapi, saya adalah pekerjaan fisik sebagai tukang kebun. Saya tahu bila terlalu bergantung pada asupan ini. saya akan kembali merasa lapar pada pukul sepuluh pagi. Di sisi lain, bila saya menyantap telur, saya akan merasa baik-baik saja sampai tengah hari. Tentu saja saya membutuhkan protein, tetapi hal itu tidak akan memberikan energi. Apa yang tejadi, dan apakah hal seperti ini adalah sesuatu yang biasa?

Steve Law
Kingston, West sussex, 
Inggris


Dalam kajian tentang evolusi manusia, kita telah beradaptasi secara fisiologis terhadap diet makanan yang berlaku hampir di sepanjang waktu. Kuat dugaan, diet ini telah didominasi oleh daging tak berlemak, buah-buahan, dan sayur-mayur. Di sisi lain, biji-bijian seral adalah tambahan relatif baru pada diet makanan kita. Dimulai sejak revolusi pertanian baru pada 10.000 tahun yang lalu.
   Telah diungkapkan bahwa diet prapertanian adalah cara terbaik untuk menyokong fungsi fisiologi yang sehat, termasuk meningkatkan produksi energi dan mengontrol nafsu makan. Salah satu karakteristik diet ini adalah rendahnya glycaemic load (GL) sehingga glukosa dikeluarkan secara perlahan ke dalam darah begitu makanan dicerna. Glycaemic load yang dikembangkan oleh pakar gizi di Universitas Havard dapat diibaratkan sebagai "kekuatan" yang mendorong suatu makanan untuk memengaruhi kadar gula darah. Karakteristik lain adalan tingkat protein tak berlemak yang lebih tinggi dariapada yang dimakan oleh manusia modern. Karakteristikini ditemukan pada telur. Sementara itu, hampir semua sereal dan buah-buahan memiliki glycaemic load lebih tinggi dan kandungan protein yang rendah.
   Glycaemic load yang rendah dalam makanan Anda dapat membantu menstabiliskan kandungan gula dalam darah Anda, yang beberapa tetesnya menjadi pemicu meningkatkan nafsu makan. Protein dalam telur juga penyebab kuat meningkatnya cholecytokinin atau hormon pengenyang yang dihasilkan oleh usus. Dan, karbohidrat bukanlah satu-satunya sumber energi dalam makanan yang kita konsumsi. Lemak pada telur sarapan Anda mengandung hampir dua kali energi karbohidrat, sekalipun dalam bentuk yang dilepas perlahan.

Benjamin Brown
Technical Research Officer Health Word
Northgate, Queensland,
Australia    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar